ANU sudah lama bekerja sebagai pemotong kayu , dan alat yang ia gunakan hanya sebuah kapak , dia juga tidak terbiasa menggunakan alat pemotong yang modern , padahal ditempat juragan kayu ini semuanya menggunakan alat-alat modern.
Awalnya sang juragan kayu menolak lamaran kerja si ANU , tapi karena si ANU satu-satunya orang yang terlihat masih muda dan kuat ini akhirnya sang juragan menerimanya.
Hari pertama si ANU bekerja terlihat sangat cekatan dan mahir memotong kayu dengan kapaknya , alat pemotong modern yang digunakan salah satu pekerjanya juga tak sanggup menandingi hasil potongan kapaknya.
Berhari-hari sang juragan puas dengan hasil yang sudah dicapai si ANU dengan kapaknya sehingga keuntungannya dalam sebulan melebihi target , dan yang pasti sang juragan juga memberikan upah yang sesuai dengan kinerjanya.
Hingga pada suatu hari si ANU terlihat capek dan seperti orang yang sedang kebingungan , sang juragan melihat tingkah laku si ANU dengan tersenyum.
Setelah berjam-jam akhirnya si ANU menjatuhkan dirinya ke tanah dengan nafas tersengal , sang juragan mendekatinya.
Keringat si ANU bercucuran seolah-olah dia bekerja seharian tanpa berhenti padahal waktu masih menunjukkan pukul 7 pagi sedangkan dia mulai bekerja pukul 6 pagi.
Terjadilah percakapan antara sang juragan dengan si ANU
Juragan : Kenapa berhenti padahal kerja kamu baru mulai..?
Si ANU : Saya capek Gan..
Juragan : Tidak seperti biasanya kamu seperti ini , apa yang membuat kamu capek..?
Si ANU : Kapak ini terlihat aneh Gan..
Juragan : Aneh bagaimana maksud kamu..?
Si ANU : Kapak ini seperti tidak sanggup lagi memotong kayu Gan..
Juragan : Itu bukan salah kapak ini , itu salah kamu..!?
Si ANU : Kok saya yang salah Gan..???
Juragan : Saya tanya.., kapan terakhir kalinya kamu mengasah kapak ini..???
Kawanku.. , dari cerita diatas terlihat bagaimana si ANU bekerja keras setiap hari dengan menggunakan kapaknya , tapi dia lupa kapan waktunya untuk mengasah kapaknya supaya tetap terus TAJAM dan bisa digunakan kapan pun ketika dia membutuhkan..
Sumber foto : KPonline |
Seperti halnya dalam sebuah organisasi yang kita miliki , jika kita tidak mau belajar dan masa bodo dengan keadaan maka lambat laun organisasi ini akan mudah tercabut dari akarnya , tidak hanya solid dan kekompakan saja yang kita butuhkan , berani belajar adalah hal yang terpenting , karena buruh bukan hanya sekedar buruh yang hanya cukup menghabiskan gaji setiap bulannya tanpa tahu berapa sebenarnya upah yang layak untuk kaum buruh , buruh yang cerdas adalah buruh yang tak lupa kapan waktunya untuk mempertajam pola berpikirnya , buruh yang malas adalah buruh yang tidak mau tahu apa dan bagaimana organisasi serikat pekerja bagi dirinya.
#BTCkitasaudara
Apa Reaksimu tentang Artikel ini?
No comments:
Post a Comment